Kamis, 21 April 2016

Dasar-Dasar Jaringan Komputer






Assalamualaikum wr.wb.


Disini saya akan berbagi sedikit pengetahuan yang sudah saya pelajari bersama teman-teman di BLC TELKOM pada hari ini mengenai dasar-dasar dari jaringan komputer sebelum kita mempelajari jaringan lebih lanjut.

Pertama didalam dasar--dasar sebuah jaringan itu, terdapat peralatan jaringan yang nantinya akan digunakan oleh sebuah jaringan komputer. Apa sih sebenarnya peralatan jaringan itu ?

Peralatan jaringan merupakan suatu alat atau perangkat yang nantinya dibutuhkan oleh sebuah jaringan komputer, agar jaringan itu dapat saling terhubung guna untuk berbagi sumber daya.


Contoh peralatan jaringan komputer yang umumnya digunakan :
  1. Modem
 
Modem ( Mudulator Demodulator). Modulator yang artinya merupakan bagian yang berfungsi mengubah sinyal informasi menjadi sinyal pembawa atau carrier dan siap dikirimkan, sedangkan Demodulator merupakan bagian yang memisahkan sinyal informasi dari sinyal pembawa yang diterima untuk selanjutnya informasi tersebut dapat diterima dengan baik.

 Nah, modem itu sendiri memiliki beberapa fungsi yaitu seperti : 
  1. Menghubungkan perangkat dalam suatu jaringan
  2. Melakukan modulasi serta demodulasi
  3. Melakukan komunikasi serta pemeriksaan paket data
  4. Mengkompresi data dikirim yang melalui sinyal
Setelah kita mengetahui apa itu fungsi dari modem, selanjutnya kita harus mempelajari dan mengetahui apa saja sih jenis-jenis dari modem itu sendiri ?

Nah, berikut merupakan  jenis-jenis dari modem :

1. Modem ADSL
Modem teknologi ADSL (Asymetric Digital Subscribe Line) yang memungkinkan
berselancar internet dan menggunakan telepon analog secara bebarengan. Caranya sangat mudah, untuk ADSL diberikan sebuah alat yang disebut sebagai Splitter atau pembagi line. Posisi Splitter ditempatkan di depan ketika line telepon masuk.Artinya anda tidak boleh mencabangkan line modem untuk ADSL dengan suara secara langsung. Alat Splitter berguna untuk menghilangkan gangguan ketika anda sedang menggunakan modem ADSL. Dengan Splitter keduanya dapat berjalan bersamaan, sehingga pengguna dapat menjawab dan menelpon seseorang dengan telepon biasa. Di sisi lain, pengguna tetap dapat terkoneksi dengan internet melalui ADSL modem.

2. Modem GSM/CDMA

Modem GSM/CDMA support dengan tipe jaringan GPRS/EDGE dan 3G/HSDPA yang merupakan layanan internet dari operator selular. Modem GSM/CDMA memakai koneksi USB untuk terhubung ke komputer client. Untuk memperkuat sinyal, bisa ditambahkan antena eksternal dengan koneksi memakai konektor induksi atau memakai pigtail (tergantung jenis modemnya).

3. Modem satelit/VSAT
VSAT (Very Small ApertureTerminal) adalah stasiun penerima sinyal dari satelit dengan antena penerima berbentuk piringan dengan diameter kurang dari tiga meter. Fungsi utama dari VSAT adalah untuk menerima dan mengirim data ke satelit. Satelit berfungsi sebagai penerus sinyal untuk dikirimkan ke titik lainnya di atas bumi. Sebenarnya piringan VSAT tersebut menghadap ke sebuah satelit geostasioner. Satelit geostasioner merupakan satelit yang selalu berada di tempat yang sama sejalan dengan perputaran bumi pada sumbunya yang dimungkinkan karena mengorbit pada titik yang sama di atas permukaan bumi, dan mengikuti perputaran bumi pada sumbunya.

Komponen VSAT terdiri dari :

  • Unit luar (Outdoor Unit ODU)
1.  Antena/dish/parabola ukuran 2 hingga 4 kaki (0.55-2.4 m), yang dipasang
pada atap, dinding atau di tanah.
2.  BUC ( Block Up Converter ), yang menghantarkan sinyal informasi ke
satelit. Juga sering disebut sebagai Transmitter (Tx).
3.  LNB (Low Noise Block Up), yang menerima sinyal informasi dari satelit.
Juga sering disebut sebagai Receiver (Rx).
  •  Unit Dalam (Indoor Unit IDU)
1. Modem (Modulator / Demodulator), sebuah alat dipanggil Return Channel
Satellite Terminal yang menyambungkan dari unit luar dengan IFL kabel berukuran panjang tidak lebih 50 meter.
2. IFL ( Inter Facility Link ). Merupakan media penghubung antara ODU & IDU.
Fisiknya biasanya berupa kabel dengan jenis koaksial dan biasanya menggunakan konektor jenis BNC (Bayonet Neill-Concelman).
Gambar modem VSAT 

2. HUB dan Switch Modem kabel biasanya digunakan untuk untuk


Hub merupakan sebuah perangkat jaringan yang bekerja di OSI layer 1, Physical Layer. Sehingga Hub hanya bekerja tak lebih sebagai penyambung ataupun concentrator saja, serta hanya menguatkan sinyal di kabel Unshielded Twisted-Pair (UTP). Hub tak mengenal MAC Addressing atau Physical Addressing shingga tidak bisa memilah data yang harus ditransmisikan shingga collision tak bisa dihindari dari penggunaan Hub tersebut.

Fungsi dari HUB yaitu :
  • Memfasilitasikan penambahan, penghilangan ataupun penambahan workstation.
  • Menambah jarak network (bisa berfungsi sebagai repeater).
  • Menyediakan atau memfasilitasi fleksibilitas dengan mensupport interface yang berbeda (Ethernet, Toket ring dan FDDI).
  • Menawarkan feature-featur yang fault tolerance (Isolasi Kerusakan).
  • Memberikan menegement yang tersentralisasi.

  • Switch

NIC adalah singkatan dari Network Interface Card yaitu sebuah kartu yang fungsinya sebagai jembatan dari komputer ke sebuah jaringan komputer. Cara kerja NIC adalah untuk mengubah aliran data paralel dalam bus komputer menjadi bentuk data serial sehingga dapat ditransmisikan di atas media jaringan.


Switch merupakan perangkat jaringan komputer yang bekerja di OSI Layer 2, Data Link Layer. Switch kerjanya sebagai penyambung atau concentrator dalam Jaringan komputer. Switch mengenal MAC Adressing sehingga dia bisa memilah paket data mana yang akan di teruskan/dilanjutkan ke mana.

Fungsi dari switch yaitu :
  • Bisa juga dipakai sebagai repeater atau alat penguat sinyal.
  • Berfungsi untuk menghubungkan kabel-kabel UTP (Kategori 5/5e) komputer yang satu dengan komputer yang lainnya.
  • Dalam switch biasanya terdapat routing. Routing itu sendiri fungsinya untuk batu loncat  melakukan koneksi dengan komputer lain dalam jaringan LAN (Local Area Network).
3. NIC (Network Interface Card)

NIC (Network Interface Card)  yaitu sebuah kartu yang fungsinya sebagai jembatan dari komputer ke sebuah jaringan komputer. Cara kerja NIC adalah untuk mengubah aliran data paralel dalam bus komputer menjadi bentuk data serial sehingga dapat ditransmisikan di atas media jaringan.
Fungsi dari NIC yaitu :
  • Sebagai media yang pengirimkan data ke komputer yang lain di dalam jaringan.
  • Mengontrol data flow diantara komputer & sistem kabel.
  • Sebagai penenerima data yang dikirim dari komputer/PC lain lewat kabel & menerjemahkannya ke dalam bit yang bisa dimengerti oleh komputer.
Setelah kita mempelajari tentang peralatan jaringan, kita juga harus mengerti tentang pengkabelan.

Pengkabelan jaringan merupakan kabel yang menghubungkan antara komputer dengan komputer, dari server ke swich dan yang lainya.kabel jaringan juga bisa sebagai perantara pengguna dengan pengguna lainya dalam satu wilayah lokal seperti (warnet, kantor , perusahaan dll).

Lebih lengkapnya https://hadydjokam.wordpress.com/2013/11/19/pengertian-pengkabelan-setting-jaringan-komputer/

Jenis kabel yang digunakan dalam jaringan komputer bermacam-macam :
  • Kabel Coaxial
  • Kabel Twisted pair
  • Kabel Fiber Optik
Kabel Twisted Pair adalah kabel jaringan yang terdiri dari beberapa kabel yang dililit perpasangan. Tujuannya dililit perpasangan ada untuk mengurangi induksi elektromagnetik dari luar maupun dari efek kabel yang berdekatan.  
Ada 3 jenis kabel Twisted Pair :
  • UTP ( Unshielded Twisted Pair )
Kabel UTP adalah kabel Twisted Pair tanpa ada foil pelindung luar. Kabel ini
umumnya digunakan untuk instalasi indoor dan lalu lintas data yang tidak
sensitif.
  • FTP ( Foiled Twisted Pair)
Kabel FTP menggunakan aluminium foil untuk melindungi lapisan terluar (dibawah karet luar), untuk mengurangi interferensi elektromagnetik dari luar.
  • STP ( Shielded Twisted Pair )
Kabel STP menggunakan lapisan aluminium foil untuk melindungi setiap
pasangan kabel didalamnya. Varian lain seperti S/STP juga menambahkan
lapisan foil dibawah karet terluar (seperti FTP) untuk pelindungan ekstra
terhadap interferensi elektromagnetik.

Straight VS CrossOver UTP Secara umum kabel UTP menghubungkan komputer-komputer dan peralatan-peralatan melalui Switch.
POE (Power Over Ethernet) Poe adalah sistem injeksi listrik melalui kabel UTP. Seperti keterangan diatas ,bahwa kabel 4,5,7,8 tidak digunakan untuk transfer data dalam kabel UTP. Untuk itu dengan Injector POE maka listrik bisa dialirkan melalui kabel-kabel tersebut untuk memberikan power ke alat-alat jaringan, biasanya hal ini digunakan untuk Access Point atau Switch. Hal ini cukup efisien karena dengan hanya satu kabel maka dapat dilewatkan sinyal data dan sinyal listrik bersamaan.
Nah, sekarang saya akan berbagi ilmu sedikit mengenai IP address.

IP adalah sebuah protocol jaringan, secara umum dijalankan bersama protocol
TCP, sehingga sering disebut TCP/IP Adanya IP Address merupakan konsekuensi dari penerapan Internet Protocol untuk mengintegrasikan jaringan komputer Internet di dunia. Seluruh host (komputer) yang terhubung ke Internet dan ingin berkomunikasi memakai TCP/IP harus memiliki IP Address sebagai alat pengenal host pada network. Secara logika, Internet merupakan suatu network besar yang terdiri dari berbagai subnetwork yang terintegrasi. Oleh karena itu, suatu IP Address harus bersifat unik untuk seluruh dunia. Tidak boleh ada satu IP Address yang sama dipakai oleh dua host yang berbeda.

Pembagian kelas IP address :

Ciri IP kelas A :
Karakteristik IP Kelas A
Format : 0NNNNNNN.HHHHHHHH.HHHHHHHH.HHHHHHHH
Bit Pertama : 0
NetworkID : 8 bit
HostID : 24 bit
Bit Pertama : 0 -127
Jumlah : 126 (untuk 0 dan 127 dicadangkan)
Range IP : 1.x.x.x – 126.x.x.x
Jumlah IP : 16.777.214
Misalnya IP address 120.31.45.18 maka
Network ID = 120
HostID = 31.45.18
  • Untuk Subnetmask =255.0.0.0
  • Jadi IP address di atas mempunyai host dengan nomor 31.45.18 pada jaringan 120
Ciri IP kelas B :
IP address kelas B terdiri dari 16 bit untuk network ID dan sisanya 16 bit digunakan untuk host ID, sehingga IP address kelas B digunakan untuk jaringan dengan jumlah host yang tidak terlalu besar. 
  Karakteristik IP Kelas B :

Format : 10NNNNNN..NNNNNNNN.HHHHHHHH.HHHHHHHH
Bit Pertama : 10
NetworkID : 16 bit
HostID : 16 bit
Bit Pertama : 128 -191
Jumlah : 16.384
Range IP : 128.1.x.x – 191.155.x.x
Jumlah IP : 65.532
Misalnya IP address 150.70.45.18 maka
Network ID = 150.70
HostID = 60.56
  • Untuk Subnetmask =255.255.0.0
  • Jadi IP di atas mempunyai host dengan nomor 60.56 pada jaringan 150.70

 Ciri IP kelas C :
IP address kelas C terdiri dari 24 bit untuk network ID dan sisanya 8 bit digunakan untuk host ID, sehingga IP address kelas C digunakan untuk jaringan untuk ukuran kecil. Kelas C biasanya digunakan untuk jaringan Local Area Network atau LAN. 
Karakteristik IP Kelas C
Format : 110NNNNN.NNNNNNNN.NNNNNNNN.HHHHHHHH
Bit Pertama : 110
NetworkID : 24 bit
HostID : 8 bit
Bit Pertama : 192 – 223
Jumlah : 16.384
Range IP : 192.0.0.x.x – 223.255.255.x.x
Jumlah IP : 254 IP
Misalnya IP address 192.168.1.1 maka
Network ID = 192.168.1
HostID = 1
  • Untuk Subnetmask =255.255.255.0 
Sumber Referensi :
 https://id.wikipedia.org/wiki/Host_ID

Nah, sekarang saya juga akan membahas sedikit tentang subnetting. Apa sih subnetting itu ?
Subnetting menyediakan cara yang lebih fleksibel untuk menentukan bagian dari sebuah 32 bit IP adddress yang mewakili netword ID dan bagian mana yang mewakili host ID.

Dengan kelas-kelas IP address standar, hanya 3 kemungkinan network ID yang tersedia yaitu 8 bit untuk kelas A, 16 bit untuk kelas B, dan 24 bit untuk kelas C. Subnetting mengizinkan anda memilih angka bit acak (arbitrary number) untuk digunakan sebagai network ID.
Dua alasan utama kenapa kita harus melakukan subnetting:

1. Mengalokasikan IP address yang terbatas supaya lebih efisien. Jika internet terbatas oleh alamat-alamat di kelas A, B, dan C, tiap network akan memliki 254, 65.000, atau 16 juta IP address untuk host devicenya. Walaupun terdapat banyak network dengan jumlah host lebih dari 254, namun hanya sedikit network (kalau tidak mau dibilang ada) yang memiliki host sebanyak 65.000 atau 16 juta.
2. Walaupun sebuah organisasi memiliki ribuan host device, mengoperasikan semua device tersebut di dalam network ID yang sama akan memperlambat network. Cara TCP/IP bekerja mengatur agar semua komputer dengan network ID yang sama harus berada di physical network yang sama juga.
 Subnet ?

Subnet adalah network yang berada di dalam sebuah network lain (Class A, B, dan C). Subnets dibuat menggunakan satu atau lebih bit-bit di dalam host Class A, B, atau C untuk memperlebar network ID. Jika standar network ID adalah 8, 16, dan 24 bit, maka subnet bisa memiliki panjang network ID yang berbeda-beda.
Cara mengitung subnetting : 

1. Ubah IP number ke bilangan biner
2. Ubah Subnet mask ke bilangan biner
3. Lakukan operasi AND [1-1=1, 0-1=0, 0-0=0, 1-0=0]
4. Hitung jumlah host = 2 pangkat n - 2
5. Hitung jumlah subnet= 2 pangkat m
Contoh [untuk network kelas C]
IP: 192.168.13.17/28
Subnet: 255.255.255.240
240 didapat dari konversi subnet ke bilangan biner, dan terdapat 28 angka biner bernilai 1
1111 1111.1111 1111.1111 1111.1111 0000
|_______| |_______| |_______| |________|
     255           255          255            240      [128+64+32+16]
IP biner____________________: 11000000.10101000.00001101.00010001
Subnet_____________________: 11111111.11111111.11111111.11110000
_______________________________________________________________ AND
IP network dalam bentuk biner__ :11000000.10101000.00001101.00010000
IP network: 192.168.13.16 (angka 16 didapat dari angka 1 di oktet terakhir yang bernilai 16 )
IP broadcast: 192.168.13.31 (angka 0 dibelakang 1 diganti jadi 1 menjadi 00011111 yang bernilai 31)
Jumlah host: 2 pangkat 4 - 2 = 16 -2 =14 (angka 4 didapat dari jumlah angka 0 di oktet terakhir)
Jumlah subnet: 2 pangkat 4 = 16 ( angka 4 didapat dari jumlah angka 1 di oktet terakhir)
berarti ada 16 subnet dengan jumlah host masing masing subnet=14, kelipatan yang digunakan (256-240 =16-2=14) kenapa di kurang 2, karena 2 IP telah terpakai untuk IP network dan IP broadcast.

Sekian postingan dari saya semoga bermanfaat :-)

Wassalamualaikum wr. wb.

0 komentar:

Posting Komentar